Monday, Sep 29, 2025

Produsen Indonesia Harus Lebih Efisien Dalam Memproduksi Agar Bisa Bersaing


FAKTUALSUMSEL - Sumatera Selatan (Sumsel), sebagai salah satu provinsi yang memiliki sektor ekspor dan impor yang cukup signifikan, kini menghadapi tantangan baru seiring dengan kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Anggota DPR RI Komisi II, Dr. HM Giri Ramanda N Kiemas, SE. MM., mengungkapkan bahwa kebijakan ini dapat memberikan dampak langsung terhadap produk Indonesia, termasuk yang berasal dari Sumsel, yang selama ini menjadi bagian dari pasar global, terutama untuk ekspor bahan mentah dan produk setengah jadi.

Dalam pernyataannya, Giri Ramanda menyoroti bahwa jumlah ekspor Indonesia ke Amerika tidak sebesar ekspor kita ke China. Sebagian besar ekspor Indonesia selama ini mengalir melalui jalur proxy, yakni Singapura, yang hanya dikenakan tarif 10%. Namun, di tengah ketidakpastian kebijakan tarif yang baru, potensi dampak terhadap produk mentah yang diekspor ke China bisa memengaruhi ekonomi regional, termasuk Sumsel, yang mengandalkan ekspor bahan mentah untuk industri tertentu. Ekspor barang mentah ini kemungkinan akan terpengaruh meskipun tidak secara langsung.

Bagi Sumsel, yang memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti batu bara, kelapa sawit, dan komoditas lainnya, dampak dari penurunan ekspor bahan mentah ini tentu saja dapat dirasakan. Giri Ramanda mengungkapkan bahwa ketika barang setengah jadi atau barang jadi dari China berkurang ke pasar Amerika, maka kemungkinan ekspor Indonesia ke China juga akan terhambat. Ini akan berdampak pada para produsen di Indonesia yang mengirimkan komoditas mentah atau setengah jadi ke China sebagai bahan baku industri mereka.

Dalam kondisi ini, produsen Indonesia harus beradaptasi untuk mempertahankan daya saing. "Produsen Indonesia harus lebih efisien dalam memproduksi barang agar tetap bisa bersaing di tengah tarif tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat," tegas Giri Ramanda. Efisiensi produksi ini menjadi kunci agar produk Indonesia tetap menarik bagi pasar internasional, termasuk negara-negara yang masih memiliki hubungan dagang yang baik dengan Indonesia, seperti negara-negara ASEAN.

Dampak dari kebijakan tarif ini juga berpotensi menyebabkan terganggunya rantai pasokan internasional yang melibatkan banyak negara, termasuk Indonesia. Selain itu, produsen di Sumsel yang memiliki ketergantungan pada bahan baku dari luar negeri untuk proses produksi mereka mungkin akan merasakan kenaikan biaya produksi akibat tarif impor yang lebih tinggi. Maka dari itu, penting bagi pemerintah untuk segera merespons dengan kebijakan yang dapat mendukung keberlanjutan sektor industri nasional, termasuk memberikan insentif untuk efisiensi produksi dan peningkatan daya saing produk lokal.

Pada sisi lain, kebijakan ini juga membuka peluang untuk mempercepat diversifikasi pasar ekspor Indonesia, termasuk Sumsel. Mengurangi ketergantungan pada pasar tunggal seperti China dan Amerika Serikat menjadi langkah yang perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, para pelaku usaha di Sumsel harus mulai mencari pasar baru dan memperkuat hubungan dengan negara-negara yang mungkin tidak terlalu terpengaruh oleh kebijakan tarif Amerika Serikat.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah harus menyediakan dukungan teknis dan fasilitas bagi produsen lokal untuk meningkatkan kapasitas produksi serta mempercepat adopsi teknologi yang dapat mendukung efisiensi. Penyuluhan mengenai pasar baru dan teknologi produksi yang lebih ramah biaya harus menjadi bagian dari strategi pengembangan sektor ekspor nasional, termasuk di Sumsel. Jadi, meski kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat dapat menimbulkan dampak negatif pada sektor ekspor Indonesia, terutama bagi provinsi-provinsi yang memiliki ketergantungan besar terhadap ekspor bahan mentah dan produk setengah jadi, ada banyak langkah yang bisa diambil. Dengan meningkatkan efisiensi produksi, menggali pasar alternatif, dan mendiversifikasi jalur ekspor, Sumsel dan Indonesia secara keseluruhan dapat tetap menjaga daya saing di pasar global. (Fdl)

author

FAKTUALSUMSEL.COM

Produsen Indonesia Harus Lebih Efisien Dalam Memproduksi Agar Bisa Bersaing

Please Login to comment in the post!

you may also like

  • by FAKTUALSUMSEL.COM
  • Mar, 09, 2025 22:33
DPD PAN Palembang Dukung JM Sebagai Ketua DPW PAN Sumsel