- by M. Sultan
- Feb, 17, 2025 21:25
FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG – Sebuah momen bersejarah kembali tercatat di dunia akademik dan sosial Sumatera Selatan. Profesor Mahyuddin Institute yang mendapat dukungan dari YPM Foundation, RS Bunda Palembang, serta Universitas Sumatera Selatan (USS) resmi meluncurkan Profesor Mahyuddin Award (PMA) 2025, Jumat (29/8/2025). Acara digelar di Kampus A USS Palembang, dihadiri jajaran pimpinan kampus, civitas akademika, serta tokoh-tokoh penting yang selama ini turut menjaga api perjuangan almarhum Prof. dr. H. Mahyuddin NS, Sp.OG (K).
Penghargaan ini tidak
sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata untuk menjaga warisan intelektual,
moral, dan sosial dari sosok Prof. Mahyuddin, merupakan ilmuwan, pendidik,
sekaligus pemimpin yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur, Gubernur,
hingga Anggota DPR RI. “PMA ini adalah jalan untuk memastikan nilai-nilai
beliau terus hidup dan relevan,” ujar Wakil Rektor II USS, Rabin Ibnu Zainal,
SE, MSc., PhD.
Menurut Rabin, PMA 2025 merupakan tahun kedua penyelenggaraan setelah sukses digelar perdana pada 2024. Prosesnya dimulai dengan peluncuran publik pada 29 Agustus, dilanjutkan dengan pembukaan nominasi hingga 10 September. Selanjutnya, tim independen akan menilai nominasi pada 11–13 September menggunakan tiga indikator utama yakni inspirasi, dampak sosial-ekonomi, dan integritas personal. “Puncak acara akan berlangsung pada 14 September 2025, tepat di hari lahir Prof. Mahyuddin,” tambahnya.
Sementara itu, Yudha
Pratomo Mahyuddin MSc, PhD, putra almarhum sekaligus Rektor USS dan pimpinan
Profesor Mahyuddin Institute, menegaskan bahwa PMA bukan penghargaan biasa. Ia
menyebut, tujuan utama penghargaan ini adalah mencari sosok-sosok berintegritas
yang mampu menjadi teladan di tengah tantangan zaman. “Ayah kami dikenal jujur
dan selalu membela kepentingan rakyat. Melalui PMA, kami ingin melanjutkan
perjuangan itu, dengan mengapresiasi orang-orang baik yang sering kali
terabaikan,” ucap Yudha.
PMA 2025 membuka
peluang nominasi untuk berbagai profesi, mulai dari guru, dosen, tenaga
kesehatan, pengusaha, politisi, birokrat, aktivis, jurnalis, hingga aparat
penegak hukum. Yudha menegaskan, penghargaan ini bebas dari kepentingan bisnis
atau politik. “Tidak ada sponsorship tersembunyi, tidak ada meja berbayar. Yang
kami cari adalah orang-orang lurus yang bekerja tulus demi masyarakat,”
tegasnya.
Lebih jauh, Yudha juga
mengajak publik untuk aktif berpartisipasi. Menurutnya, keterlibatan masyarakat
sangat penting agar nominasi yang masuk benar-benar mewakili keragaman sosok
inspiratif di Sumsel. “Tim akan memverifikasi setiap nama, termasuk menelusuri
rekam jejak digital, supaya yang terpilih benar-benar layak. Kami ingin
membuktikan bahwa masih banyak orang baik di negeri ini, dan mereka seharusnya
diberi panggung,” tutupnya.(Fdl)