Friday, Mar 14, 2025

Mentan Minta Gubernur Jadikan Sumsel Lumbung Pangan No.1 di Indonesia


Palembang – Mentri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., bersama wakil mentri pertanian RI, Sudaryono B. Eng., M.M, MBA., menghadiri rapat koordinasi LTT serap gabah dan temu penyuluh pertanian bersama mentri pertanian dan wakil mentri pertanian di Graha Serbaguna PT Pusri, Selasa pagi (4/3/2025). Pertemuan dengan nuansa meriah ini, dihadiri Gubernur Sumsel H Herman Deru, Pangdam II Sriwijaya Mayjend Ujang Darwis, ketua DPRD Sumsel Andie Dinialdie, Direktur Utama PT Pusri Daconi Khotob serta jajaran forkompinda lainnya.

Dihadapan ribuan tenaga penyusuh pertanian, Mentri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menantang gubernur Sumatera Selatan, kedepan untuk dapat menjadikan provinsi Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan nasional tingkat pertama. “Dulu saya bertemu Gubernur, Sumsel peringkat 8 nasional swasembada pangan di Indonesia. Dan sekarang pada peringkat ke-5 penghasil swasembada pangan. Kalau kami ditakdirkan masih tetap memimpin Kementan, kami minta Sumsel peringkat 1,” tantang Andi, dalam pertemuan disambut riuh tamu undangan.

Dalam mengupayakan strategi agar Sumsel menjadi lumbung pangan. Dijelaskannya setelah masuk ranking 8 dan saat ini ranking 5 nasional. Pihaknya akan mengupayakan masuk 3 besar. ”Dan kalau bisa nomor 1. Kenapa potensinya besar. Untuk pertanian yang kita prioritaskan. Selain Sumsel juga Kalteng, Kalsel, dan Papua Selatan, ini menjadi besar dan dirancang menjadi lumbung pangan nasional. kita butuh 1 juta tambahan lahan yang tidak aktif tetapi pengembangnan 1 juta hekatare dan mudah-mudahan dalam kurun waktu 5 tahun bisa dilaksanakan," harapnya.

Khusus untuk Sumsel, Andi percaya dengan kepemimpinan Gubernur Sumsel, untuk meningkatkan peringkat penghasil swasembada pangan di Indonesia. “Bukan Herman Deru namanya kalau tidak bisa peringkat 1. Jadi kedepan Sumsel jadi lumbung pangan tingkat nasional,” pintanya. Permintaan ini sendiri berbeda dengan keinginan gubernur Sumsel, Dimana gubernur Sumsel Herman Deru, berharap dimasa kepemimpinannya sekarang ini Sumsel bisa naik peringkat 3 secara nasional.

Dan yang jelas untuk meraih peringkat pertama di Indonesia dalam hal swasembada pangan, Sumatera Selatan diminta dapat mengalahkan provinsi lainnya yang ada di kepulauan Jawa. Antara lain, provinsi Jabar, Jateng dan Jatim. “Tentu bisa. Ketika kita bergerak bersama-sama. Dan sumsel jadi lumbung pangan nasional. Kita juga akan mendukung penuh cita-cita mulia ini. Kami ingin sumsel terbaik. Dan Gubernur Sumsel adalah petarung,” ujarnya.

Hal lain yang dia sampaikan adalah memberikan pesan moral kepada petugas penyuluh lapangan untuk bekerja sebaik mungkin. “Bukan tidak mungkin petugas penyuluh lapangan khususnya pertanian dapat menjadi seorang bupati, menjadi seorang pejabat dilingkungan pemerintahan. Bisa eselon I dan II. Terpenting adalah bekerja dengan keras dan bekerja dengan Ikhlas,” papar mantan PPL yang mulai mengabdikan diri dari tahun 1995 ini penuh semangat.

Dia juga menyampaikan tugas penyuluh lainnya adalah memastikan harga gabah didaerahnya Rp 6.500/kg. “Boleh siapapun membeli gabah. Asal sesuai dengan asta cita presiden Prabowo Subianto, Dimana harga gabah paling rendah adalah Rp 6.500. banyak sebenarnya yang sudah dilakukan presiden Prabowo untuk meningkatkan perekonomian Masyarakat. Mulai dari dikuranginya biaya naik haji, diskon jalan tol, perbaikan irigasi, diskon listrik, pupuk subsidi dinaikkan 100 persen produksinya. Beliau ikhlas memimpin dan berpihak pada rakyat,” paparnya.

Terpisah, wakil mentri pertanian RI, Sudaryono, dalam arahannya menjelaskan jika Sumsel adalah daerah yang siap menjadi lumbung pangan nasional. Dia juga mengatakan kepada seribu penyuluh yang hadir, terdiri dari 1.400 penyuluh pertanian adalah merupakan ujung tombak dari swasembada pangan. “Harapan kita dengan adanya penyuluh pertanian, target swasembada pangan makin lama makin pendek dan bagus. Karena itu, baik penyuluh pertanian dituntut lebih kerja keras lagi,” katanya.

PPL sambung Sudaryono, dilarang sakit dan dilarang tidur. Untuk mendukung program ketahanan pangan, Sudaryono, berjanji akan mendukung dengan full. “Apa yang diperlukan Sumsel, kementrian pertanian akan mendukung semuanya. Kemaren ada kelangkaan pupuk, sekarang tidak lagi kan. Selain itu, untuk serapan gabah wajib hukum HPP gabah ditaati semua pengusaha seluruh Indonesia minimal Rp 6.500/kg,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru, dalam penyampaiannya mengatakan enam tahun lalu provinsi Sumatera Selatan ada pada tingkat 8 produksi pangan di Indonesia. “Alhamdulillah berkat lagi bapak mentri bantu waktu itu, berupa alsintan langsung melompat Sumatera Selatan menjadi peringkat ke-5. Ketika peringkat 5 ini sudah tidak naik-naik lagi dan kita berharap akan dapat naik menjadi peringkat 3 di Indonesia sebagai daerah swasembada pangan,” harap Herman Deru.

Dalam meningkatkan ketahanan pangan pemerintah, menurut Herman Deru, sudah mengangkat penyuluh dengan biaya APBD provinsi ketika dirinya menjabat 2019 kemarin. “Jumlahnya 2.000  penyuluh. Jadi kalau bapak mau mengangkat menjadi anak angkat kementerian pertanian, kami dengan rela menyerahkan. Jadi kami bisa mengangkat lagi,” jelasnya. Herman Deru, juga berharap jika memang dapat dilakukan, petugas penyuluh lapangan dapat diangkat sebagai ASN.

Sejauh ini baik petugas da petani juga sambung Herman Deru, juga diajarkan mengenai marketing tentang perbankan. Bahkan lebih tinggi untuk menjadi masyarakat petaninya mengerti dunia pertanian, marketing. “Kita berharap mudah-mudahan Sumatera Selatan betul-betul akan menjadi penyangga pangan nasional dibawah bimbingan konseling dari kementrian pertanian,” harapnya.  (ujg)

author

fadhil ramadhan

Mentan Minta Gubernur Jadikan Sumsel Lumbung Pangan No.1 di Indonesia

Please Login to comment in the post!

you may also like

  • by fadhil ramadhan
  • Mar, 05, 2025 02:39
ILO dan APINDO Bawa Kopi Sumsel Berkelas Dunia