- by FAKTUALSUMSEL.COM
- Mar, 09, 2025 22:33
Dalam kesempatan usai Istigosah dan Doa Kebangsaan di Asrama KM.9 Palembang, Rabu malam (4/9), Jialyka menyampaikan bahwa keberhasilan Sumsel menjaga kondusifitas saat aksi-aksi mahasiswa patut diapresiasi. Menurutnya, hal ini menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi. “Ini sebuah prestasi bersama. Kita ingin demokrasi berjalan dengan baik tanpa harus diwarnai anarkisme,” ucapnya.
Jialyka menilai, generasi muda harus ikut mengambil peran dalam menjaga kedamaian di ruang publik. Bagi dirinya, perbedaan pendapat adalah bagian dari demokrasi, namun penyampaiannya harus dengan cara yang elegan dan penuh tanggung jawab. “Inspirasi sudah disampaikan, dan sudah ada respon positif dari anggota DPR maupun DPD. Mari kita rawat iklim demokrasi yang sehat ini,” katanya.
Selain isu demokrasi, Jialyka juga menyoroti persoalan strategis lain, yakni moratorium pemekaran daerah otonomi baru (DOB). Ia menjelaskan, agenda pertemuan dengan Wakil Presiden sebagai penanggung jawab DOB masih menunggu penjadwalan ulang. “Prosesnya memang belum final, tapi kami terus dorong agar aspirasi masyarakat terkait pemekaran tetap menjadi perhatian pusat,” jelasnya.
Meski proses pemekaran masih tertahan, Jialyka menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan daerah. Ia menyadari bahwa pembukaan DOB sangat berarti bagi pemerataan pembangunan dan percepatan pelayanan masyarakat di wilayah-wilayah Sumsel yang masih jauh dari pusat pemerintahan.
Lebih lanjut, senator muda ini juga menyinggung pembangunan Panjung Carat yang menjadi salah satu proyek penting di Sumatera Selatan. Menurutnya, konektivitas infrastruktur harus diperkuat agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Kita terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar pembangunan di Sumsel benar-benar mendapat prioritas,” tambahnya.
Kehadiran Jialyka di panggung politik tak sekadar melanjutkan jejak sang ayah, tetapi juga menghadirkan warna baru: suara muda yang progresif, dekat dengan masyarakat, dan mampu menyuarakan aspirasi dengan gaya komunikatif.
Dengan latar belakang pendidikan komunikasi, Jialyka memahami pentingnya membangun hubungan antara rakyat dan pemerintah. Ia berupaya agar suara warga Sumsel terdengar jelas di Senayan, khususnya terkait isu demokrasi damai, pemekaran daerah, dan pembangunan infrastruktur. “Demokrasi tanpa kerusuhan, pembangunan tanpa ketimpangan, itulah yang kita perjuangkan bersama,” tegas Jialyka, penuh optimisme.(fdl)