- by FAKTUALSUMSEL.COM
- Mar, 16, 2025 04:18
FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG – Suasana Transmart Mall Palembang, Selasa (26/8/2025), terasa berbeda. Dentuman musik kemerdekaan berpadu dengan riuh tepuk tangan ratusan pelaku UMKM perempuan yang hadir dalam Semarak Kemerdekaan HUT ke-80 RI. Acara yang digagas Dewan Perwakilan Wilayah Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (DPW PPUMI) Sumsel ini bukan sekadar selebrasi, melainkan momentum kebangkitan UMKM perempuan untuk semakin berdaya dan naik kelas.
Ketua DPW PPUMI Sumsel, Rety Septika, S.H., M.Kn., menegaskan bahwa organisasi ini hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendampingi UMKM, khususnya kaum perempuan. “PPUMI bukan sekadar wadah. Kami hadir sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk membantu UMKM melengkapi legalitas, mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), perizinan, hingga sertifikasi halal. Terutama bagi usaha makanan dan minuman, sertifikasi halal itu wajib,” ucap Rety penuh semangat.
Rety menambahkan, ada 290 UMKM di bawah binaan PPUMI Sumsel, sementara di tingkat kabupaten/kota jumlahnya mencapai ribuan. Mayoritas pelaku usaha bergerak di bidang food and beverage serta fashion ready to wear. Meski demikian, PPUMI tetap membuka diri terhadap bidang lain, termasuk pendidikan. “Visi kami jelas: membantu UMKM perempuan naik kelas, memiliki daya saing, dan bisa menembus pasar yang lebih luas,” lanjutnya.
Kegiatan kali ini berlangsung meriah dengan hiburan rakyat dan pembagian doorprize menarik. Meski rencana bazar UMKM batal digelar karena kebijakan pihak Transmart, antusiasme peserta tidak berkurang sedikit pun. “Insya Allah, Oktober nanti kita akan hadirkan PPUMI Expo sebagai ajang lebih besar untuk memperlihatkan karya-karya UMKM perempuan Sumsel,” ungkap Rety optimis.
Semangat kebersamaan tampak dari kehadiran pengurus DPD PPUMI se-Sumsel, mulai dari Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Lahat, hingga Kota Palembang. Mereka hadir bukan hanya sebagai tamu, melainkan membawa semangat kolaborasi, membuktikan bahwa perempuan UMKM siap bersatu untuk mengangkat potensi ekonomi daerah.
Bagi banyak pelaku UMKM yang hadir, acara ini bukan sekadar perayaan kemerdekaan, tetapi juga ruang untuk mendapatkan motivasi baru. “Kami sering kali bingung soal legalitas usaha, tapi dengan adanya PPUMI, ada yang membimbing langsung. Jadi kami merasa lebih percaya diri,” ungkap salah satu peserta dari Prabumulih.
Rety berharap semangat kemerdekaan ke-80 ini menjadi energi baru bagi UMKM perempuan di Sumsel. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi bangsa. Jika UMKM perempuan kuat, maka ekonomi keluarga, daerah, dan nasional akan semakin kokoh,” tutupnya dengan nada optimis, disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir.(PDR)