- by FAKTUALSUMSEL.COM
- Mar, 21, 2025 03:13
FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG — Suasana Aula Asrama Haji Palembang pada Rabu (24/9/2025) dipenuhi semangat dan sorak dukungan ratusan pelajar SMA/SMK yang hadir untuk mengikuti Lomba Cerdas Cermat dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2025. Acara resmi dibuka oleh Gubernur Sumatera Selatan, Hean Deru, yang memberikan pesan inspiratif penuh makna bagi generasi muda.
Dalam sambutannya, Gubernur mengenang pengalamannya saat masih duduk di bangku sekolah. Dengan nada bersahaja namun penuh motivasi, ia berkata, “Dulu saya ingin juga ikut lomba cerdas cermat, tapi tidak pernah lolos seleksi. Kita akui anak-anak yang lolos seleksi adalah anak-anak hebat. Yang tidak lolos seleksi saja bisa jadi gubernur, apalagi yang lolos,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan meriah peserta.
Menurutnya, pendidikan akademik sangat penting, tetapi bukanlah satu-satunya tolak ukur keberhasilan. “Kita tidak bisa menguasai 100 persen dari seluruh kurikulum. Jangan memaksa anak-anak harus selalu juara. Kalau mereka ikut seleksi cerdas cermat, berarti mereka punya bakat dan keberanian,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa kegiatan seperti lomba cerdas cermat tidak hanya mengasah pengetahuan, tetapi juga melatih mental, kepercayaan diri, dan kemampuan bersaing secara sehat. “Kita buat irisan moral untuk menghadapi belantara persaingan yang semakin terbuka. Ada irisan ilmu akademik, mental, keberanian, dan percaya diri yang sangat penting untuk masa depan,” tambahnya.
Gubernur juga memberi apresiasi tinggi kepada para guru, sekolah, dan orang tua yang terus mendukung anak-anak berani tampil dan berkompetisi. “Hari ini kita sedang mengasah keberanian anak-anak kita untuk tampil. Yang sudah ikut lomba ini, di mata saya, sudah mendapat ponten "nilai" delapan. Juara itu bonus, tidak juara pun tidak mengurangi nilai kalian di mata saya,” ujarnya penuh semangat.
Tak lupa, ia mengingatkan tentang tantangan masa depan bangsa dengan bonus demografi 2045. “Dua puluh tahun ke depan, saya tidak tahu apakah kalian akan menjadi petani, profesor, pengusaha, atau profesi lainnya. Tapi satu hal yang pasti, kalianlah yang akan memegang kendali lajunya NKRI. Modal utama untuk itu adalah percaya diri,” pesannya.
Gelaran cerdas cermat ini diharapkan tidak hanya melahirkan pemenang, tetapi juga generasi muda Sumsel yang cerdas, berani, dan berkarakter kebangsaan kuat. Gubernur menutup sambutannya dengan penuh keyakinan, “Masa depan bangsa ini ada di tangan kalian. Juara atau tidak juara, yang penting kalian berani tampil dan percaya pada kemampuan sendiri.”
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Hj. Mondyaboni, SE., S.Kom., dalam laporannya menyampaikan bahwa lomba ini diikuti oleh 25 tim SMA dan SMK dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sarana menanamkan nilai-nilai kebangsaan. “Ini adalah wujud komitmen kami untuk menanamkan Pancasila, UUD 1945, dan kecintaan terhadap NKRI kepada generasi muda. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa anak-anak Sumsel siap menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter,” ujar Mondyaboni.
Ia menjelaskan bahwa dari puluhan tim yang ikut serta, akan dipilih 9 tim terbaik yang nantinya akan melaju ke tingkat selanjutnya dan mewakili Sumatera Selatan di ajang nasional. “Kami yakin anak-anak ini mampu membawa kebanggaan bagi Sumsel di tingkat nasional,” tambahnya optimis.
Acara ini juga dihadiri para guru pendamping, pejabat daerah, serta perwakilan MPR RI yang memberikan sosialisasi mendalam mengenai Empat Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Materi disampaikan dengan cara interaktif sehingga menarik perhatian para pelajar.
Para peserta terlihat antusias mengikuti jalannya kegiatan. Beberapa tim bahkan mengaku telah melakukan persiapan khusus, mulai dari belajar bersama hingga latihan soal-soal cerdas cermat setiap hari sepulang sekolah.
Salah satu peserta, Rania, siswi SMA, mengatakan bahwa ia sangat bersemangat bisa ikut lomba ini. “Kami belajar soal-soal sejarah, konstitusi, dan Pancasila setiap hari. Walau tegang, kami senang bisa tampil di depan banyak orang dan membawa nama sekolah,” ujarnya penuh percaya diri.
Semangat kompetisi ini juga memotivasi peserta lain untuk terus menggali ilmu kebangsaan dan menumbuhkan rasa nasionalisme. “Bagi kami, ini bukan hanya lomba, tapi juga cara belajar mencintai bangsa,” kata Andika, siswa SMK dari Kabupaten Musi Banyuasin.(FDL)