- by FAKTUALSUMSEL.COM
- Mar, 21, 2025 03:13
FAKTUALSUMSEL – Langit pagi di Jasdam II Sriwijaya tampak cerah, namun udara dipenuhi semangat dan kesiapsiagaan. Sebanyak 3.000 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Damkar, Basarnas, hingga komponen protokol keamanan lainnya mengikuti Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP pada Selasa (22/4/2025). Apel ini digelar untuk menyambut kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu (23/4/2025) di Kabupaten Banyuasin.
Apel tersebut menjadi simbol kesiapan penuh aparat keamanan dalam memastikan kunjungan kerja Presiden berjalan aman, tertib, dan lancar. Bertindak sebagai Pembina Apel, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Adri Koesdyanto, sementara Dandim 0418/Palembang Kolonel Ferdiansyah, S.Sos., M.H.I. menjadi Pemimpin Apel Pasukan. Turut hadir dalam apel ini sejumlah pejabat penting daerah, antara lain Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Drs. Edward Chandra, M.H., Walikota Palembang Drs. Ratu Dewa, M.Si., Kapolrestabes Palembang Kombes Pol. Dr. Haryo Sugihhartono, S.I.K., M.H., dan Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo, S.H., S.I.K., M.I.K.
Dalam amanatnya, Brigjen Adri Koesdyanto menekankan bahwa seluruh personel harus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, kedisiplinan tinggi, dan semangat pantang mundur. “Sebanyak 3.000 personel dikerahkan untuk mengamankan kunjungan kerja Presiden Prabowo. Semua unsur terlibat—TNI, Polri, Damkar, Basarnas, hingga protokol keamanan. Ini adalah tugas negara, harus dijalankan dengan ketegasan, kecermatan, dan kedisiplinan tinggi,” tegasnya.
Ia juga memberi instruksi agar tidak ada satu pun personel yang meninggalkan lokasi sebelum Presiden meninggalkan tempat kegiatan. “Kita tidak boleh lengah. Jangan ada yang pulang lebih dulu. Kawal Presiden dengan super ketat hingga beliau benar-benar kembali meninggalkan lokasi. Ini adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap Kepala Negara,” imbuh Adri.
Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol. Dr. Haryo Sugihhartono mengungkapkan rincian personel Polri yang diturunkan dalam pengamanan. “Dari Polda Sumsel kami turunkan 381 personel, dari Polrestabes Palembang ada 948 personel, dan ini juga diperkuat oleh unsur Polres Banyuasin serta komponen masyarakat baik dari Kota Palembang maupun Kabupaten Banyuasin,” jelasnya.
Menurut Haryo, pihak kepolisian akan terus memantau situasi dan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penambahan personel jika dibutuhkan. “Kita akan pantau situasi di lapangan. Jika diperlukan tambahan personel, kita siap berkoordinasi langsung dengan pimpinan,” tegasnya.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin dalam rangka menghadiri Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) menjadi momen strategis, tidak hanya dari sisi keamanan, tetapi juga dari sisi pesan politik dan pembangunan. Dalam agenda tersebut, Presiden dijadwalkan akan secara simbolis menanam padi apung, bentuk dukungan nyata terhadap ketahanan pangan nasional dan inovasi pertanian. Kehadiran Presiden di desa ini juga menjadi sinyal kuat perhatian pemerintah pusat terhadap daerah, khususnya dalam sektor pertanian.
Banyuasin, yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Sumatera Selatan, dinilai tepat menjadi lokasi peluncuran gerakan nasional yang mengusung semangat swasembada pangan. Dengan keterlibatan ribuan personel pengamanan dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, kunjungan kerja Presiden Prabowo dipastikan menjadi momen penting dan bersejarah bagi masyarakat Banyuasin dan Sumatera Selatan. (fdl)