Monday, Sep 29, 2025

UIN Raden Fatah Kukuhkan 7 Guru Besar, Peran Strategis Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045


FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG – Suasana khidmat mewarnai Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dalam rangka pengukuhan tujuh guru besar baru, Selasa (17/6/2025). Acara ini mengusung tema besar dan penuh visi: “Pendidikan Tinggi Berdampak Menuju Indonesia Emas 2045.” Dalam sambutannya, Rektor UIN Raden Fatah, Prof. Moh Adil, menegaskan pentingnya peran strategis perguruan tinggi dalam menyongsong Indonesia Emas yang tangguh dan berdaya saing global.

Rektor Prof. Moh Adil juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada tujuh guru besar yang baru dikukuhkan. “Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga pencapaian institusi dan bangsa. Pendidikan tinggi harus menjadi lokomotif pembangunan, bukan hanya mencetak lulusan, tapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pemikiran,” ujarnya di hadapan ketujuh professor tamu undangan dan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Hamid Suyitno, M.Ag., serta ratusan hadirin.

Lebih jauh, Prof. Adil menyampaikan bahwa tema yang diangkat kali ini bukan sekadar seremonial. “Kita ingin menjadikan pendidikan tinggi sebagai bagian penting dalam menjawab tantangan zaman. Relevansi kurikulum, kualitas riset, serta karakter lulusan menjadi elemen utama. Visi Indonesia Emas 2045 hanya bisa terwujud jika pendidikan tinggi menjadi percepatan kemajuan,” tegasnya.

Rektor muda ini juga menyebut dengan bertambahnya tujuh guru besar ini, UIN Raden Fatah kini telah memiliki total 35 guru besar aktif. Angka ini menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan visi kampus sebagai universitas berstandar internasional yang berwawasan kebangsaan dan berkarakter Islami. Dia menyebut angka guru besar ini sendiri baru mencapai 6 persen dari total jumlah pendidik yang ada di UIN Raden Fatah. Menyinggung idealnya perguruan UIN memiliki guru besar? Adil, buru-buru menjawab idealanya adalah 586 atau 100 persen dosen UIN Raden Fatah sudah harus meraih gelar Profesor.  

UIN Raden Fatah juga terus berkomitmen melahirkan generasi akademik yang tidak hanya cerdas, tapi juga berakhlakul karimah dan berintegritas tinggi. Misi perguruan tinggi ini mengedepankan pengembangan ilmu pengetahuan yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam, serta mampu menjawab kebutuhan bangsa melalui riset, pengabdian, dan pengajaran berkualitas.

Sidang senat ini menjadi simbol kebangkitan baru UIN Raden Fatah Palembang dalam menjawab tantangan pendidikan di era global. Dengan semangat menuju Indonesia Emas 2045, universitas ini bertekad terus mencetak prestasi, melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan, dan menjadi rumah besar bagi ilmu pengetahuan yang membumi dan membangun negeri. “Inilah wujud aktualisasi nilai-nilai Ki Hajar Dewantara yang terus kita jaga dan kembangkan,” tambah Prof. Adil.

Terpisah, Prof. Hamid Suyitno yang hadir sebagai tamu kehormatan juga memberikan sambutan hangat. Ia menyebut pengukuhan ini sebagai momen monumental dan berkah besar bagi dunia pendidikan Islam. “Namun di balik pencapaian ini, kita dihadapkan pada tantangan besar. Kita butuh program-program yang serius dan progresif, terutama dalam menjawab kebutuhan umat dan bangsa,” ucapnya.

Ketujuh guru besar yang dikukuhkan berasal dari berbagai fakultas dan keilmuan. Mereka adalah Prof. Dr. Abdul Hadi, M.Ag. (Studi Islam), Prof. Dr. Hamidah, M.Ag. (Sosiologi Dakwah), Prof. Dr. Muhamad Uyun, S.Psi. (Integritas Akademik), Prof. Dr. Indah Wigati, M.Pd.I. (Pengembangan Materi PAI), Prof. Dr. Halimatussa’diyah, M.Ag. (Tafsir Al Quran di Indonesia), Prof. Dr. Arne Huzaimah, S.Ag., M.Hum. (Hukum Keluarga Islam), dan Prof. Dr. Annisa Astrid, M.Pd. (Teaching English as a Foreign Language). (Fdl)

author

FAKTUALSUMSEL.COM

UIN Raden Fatah Kukuhkan 7 Guru Besar, Peran Strategis Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045

Please Login to comment in the post!

you may also like