- by FAKTUALSUMSEL.COM
- Mar, 21, 2025 03:13
FAKTUALSUMSEL, Palembang – Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
menggelar seminar mengenai Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah
(Sicantiks) Pendamping UMKM dan Penggerak Pemberdayaan Kesejahteran Keluarga
(PKK). Kegiatan yang melibatkan Friderica Widyasari Dewi anggota Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK), sebagai salah satu penyemangat kegiatan juga menghadirkan ketua
tim PKK Sumatera Selatan, Hj. Febrita Lustia Herman Deru serta anggota Komisi
XI, Fauzi Amro. Kegiatan yang berlansung
di AULA OJK jalan Jendral Sudirman, Sabtu siang (17/5), juga melibatkan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumatera Selatan, Fitriana,
S.Sos., M.Si.
Dalam sambutannya, Febrita Lustia menyampaikan
dengan diselenggarakannya Sicantik oleh OJK, setidaknya seluruh peserta
yang hadir bisa memahami apa itu Sicantik. “Sehingga kedepan dapat menciptakan
ketahanan keluarga yang berkualitas. Banyak keluarga yang sulit memenuhi
kebutuhan dan juga berkecukupan. Minimnya literasi keuangan akhirnya menjadikan
keluarga tersebut tak mampu,” ujarnya.
Dijelaskannya, literasi keuangan sendiri sangat penting
Dimana kaum hawa dapat mendahulukan mana yang penting dan mana yang tidak
penting. “Terkadang perempuan silap mata. Untuk memenuhi kebutuhan yang tidak
perlu, akhirnya meminjam ke pinjol. Kita harus tahu kita mendapatkan uang dalam
sebulan berapa. Pengeluaran berapa? Dan dalam gelaran acara ini kita berharap
nantinya kaum hawa dapat memahaminya,” jelasnya.
Feby -sapannya- menyarankan agar kaum ibu, mementingkan
pengeluarkan yang memang benar benar penting. Terlebih lagi masalah Pendidikan,
karena menyangkut masa depan anak. “Kalau tidak paham literasi, bisa jadi
hutang banyak. Banyak ibu-ibu yang mengalami stres dan mencoba yang lebih
ekstrem yakni bunuh diri. Karena terlihat hutang dan tidak mampu membayarnya,”
paparnya. Feby juga menganjurkan agar keluarga memiliki 2 anak.
Hal penting lainnya adalah UMKM, bagaimana menurutnya usaha kecil dapat menjadi besar. “Bagaimana caranya? Kita harus tahu literasi keuangan. Bagaimana kita memanegerial sendiri usaha kita dan usaha tidak tergerus dan akhirnya bangkrut,’ ujarnya. Tim PKK sendiri untuk mendukung dan mendorong UMKM juga melaui program UP2K. “Kita punya disetiap kab/kota untuk UMKM, namanya warung PKK untuk kuliner. Diwarung PKK kami juga membantu UMKM. Dan dekranasda kita juga bentuk kriya sriwijaya,” jelasnya.
Terpisah, anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
(DK OJK), Friderica Widyasari Dewi,
menyampaikan Pemerintah provinsi Sumsel, anggota DPR RI melalui Komisi
XI, PKK, ASN untuk mengedukasi ibu-ibu di Sumatera Selatan, agar ibu-ibu melek
akses keuangan. “Bagiamana mendampingi
ibu-ibu, terutama mereka yang memiliki UMKM bisa maju dan berkembang dengan
didukung dengan managemen keuangan,” ujarnya.
Sementara itu, anggota komisi XI DPR RI, Fauzi Amro,
menjelaskan komisi XI hadir diacara ini sesuai dengan tupoksinya. “Tujuan
Sicantik sangat mulia, memberikan
literasi keuangan dan diskusi keuangan juga kepda ibu-ibu yang memang hari ini
rawan dengan namanya pinjol ileggal,” tegasnya.
Dimana biasanya yang yang berbau illegal sasaran utama
adalah kaum ibu-ibu. "Jadi kami mengapresiasi dalam hal ini perangkat OJK,
dalam program Sicantik yang diwujudkan OJK dalam rangka memberikan literasi dan
edukasi keuangan kepada ibu-ibu yang
ada diwilayah kabupaten kota, bersama dengan (PMM) penyertaan modal madani,”
ujarnya. Dan sejauh ini tim PMM dikota Palembang hampir 500 yang hadir termasuk
ibu-ibu PKK yang hadir.
Tujuannya adalah agar ibu-ibu di Palembang, paham dengan
literasi keuangan. "Dan terakhir kami , menghimbau bagi ibu-ibu yang sudah meminjam di pinjol
illegal "tidak wajib untuk membayar". kalaupun terjadi penagihan debt
kolektor denan kekerasan harus melapor
ke pihak berwajib. itu catatan kami,
dan kami menghimbau karena pinjol illegal berdiri illegal. jadi kalau
yang sudah meminjam tidak wajib untuk membayarnya," terimakasih, ucap
Fauzi Amro, mengakhiri wawancaranya. (Adv)