- by FAKTUALSUMSEL.COM
- Mar, 21, 2025 03:13
FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG – Acara penandatanganan komitmen pembangunan meritokrasi dan manajemen talenta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Novotel Palembang, Selasa (9/9/2025), berlangsung lancar. Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, membuka sambutannya dengan salam penuh kebhinekaan, menyapa seluruh tamu undangan mulai dari Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH., hingga para bupati, wali kota, wakil kepala daerah, sekda, serta kepala BKD se-wilayah kerja Kantor Regional VII BKN yang meliputi Sumsel, Bangka Belitung, Jambi, dan Bengkulu.
“Palembang hari ini istimewa. Bukan hanya sebagai tuan rumah acara nasional, tapi juga menjadi tempat lahirnya kesepakatan penting tentang pembangunan meritokrasi ASN. Bahkan, saya mendapat laporan, konsumsi pempek meningkat dari rata-rata 11 ton menjadi 15 ton karena banyaknya tamu yang hadir,” ujar Deru disambut tepuk tangan hadirin.
Deru menegaskan bahwa
komitmen bersama ini merupakan langkah strategis. Apalagi, sejak pelantikan
kepala daerah pada Februari 2025, banyak pejabat dari kalangan ASN dihadapkan
pada sistem baru yang menuntut adaptasi cepat. “Literasi kepegawaian sangat penting.
Ada kepala daerah yang berlatar profesi lain, mereka tentu perlu pemahaman
mendalam soal manajemen ASN,” katanya.
Ia tak segan berbagi pengalaman pribadi. Sebagai mantan bupati, Deru mengaku sering menemui kendala dalam ketersediaan ASN potensial di daerah pemekaran. “Kabupaten baru biasanya hanya mendapat limpahan pegawai dari kabupaten induk, seringkali yang sudah tidak produktif. Ini persoalan serius. Kita butuh ASN dengan kompetensi nyata, bukan hanya sekadar ijazah di atas kertas,” ujarnya.
Gubernur Sumsel pun memberikan apresiasi terhadap terobosan yang dilakukan Kepala BKN, Prof. Zudan. Menurutnya, inovasi manajemen talenta menjadi jawaban atas masalah klasik daerah. “Saya belajar banyak dari beliau, bagaimana menempatkan ASN sesuai bakat, kompetensi, dan potensi. Ini penting agar janji-janji kepala daerah kepada rakyat bisa terwujud,” kata Deru.
Dalam kesempatan itu, Deru juga menitipkan pesan kepada Kepala Kantor Regional BKN agar lebih aktif mendampingi daerah. “Kepada Kepala Daerah, jangan hanya berdiam di kantor. Berikan pelayanan terbaik, suplai informasi terbaru, dalami memahami regulasi yang sangat dinamis. Dengan begitu, meritokrasi bisa benar-benar berjalan,” imbuhnya.
Dia berharap ini akan menjadi kolaborasi antara pemerintah pusat, BKN, dan daerah, diharapkan meritokrasi dan manajemen talenta ASN tak sekadar jargon, tetapi benar-benar menjadi instrumen untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik. “ASN yang tepat di posisi yang tepat akan melahirkan birokrasi yang kuat. Inilah kunci keberhasilan pembangunan daerah dan bangsa,” pungkas Herman Deru.
Sementara itu, Kepala BKN RI,
Prof. Zudan Arif Fakrulloh, menekankan pentingnya komitmen kolektif untuk
memperkuat manajemen talenta ASN. “Hari ini empat gubernur beserta para
wakilnya menandatangani komitmen ini. Tujuannya jelas, agar pengisian jabatan strategis,
mulai dari dirjen, kepala dinas, sekda, hingga kepala biro, dapat dilakukan
secara transparan dan berbasis kompetensi,” ujarnya.
Menurut Zudan, sistem ini juga memungkinkan mobilitas ASN lintas daerah bahkan nasional. “Kalau manajemen talenta berjalan baik, maka ASN terbaik bisa ditempatkan di jabatan yang tepat, mendukung visi presiden sekaligus visi kepala daerah. ASN adalah motor utama birokrasi,” jelasnya.
Zudan juga mengungkapkan, BKN kini sedang memproses penertiban dokumen manajemen talenta di sekitar 250 instansi. Ia mendorong agar setiap daerah segera mengusulkan penerbitan dokumen Human Capital Development Plan dan standar kompetensi jabatan. “Ini bukan sekadar administrasi, tapi investasi untuk masa depan birokrasi kita,” tambahnya.
Sementara itu, disinggung Nasib PPPK paruh waktu secara singkat Zudan mengatakan untuk penertiban MIPD silahkan dari isntansi untuk segera mengusulkan agar diterbitkan oleh BKN. “Jadi silahklan usulkan agar diterbitkan dari BKN,” kata dia singkat.
Kepala BKN Regional VII, Heni Sri Wahyuni, menyampaikan capaian konkret di wilayah kerja mereka. “Sejak 2022, Sumsel menjadi pelopor pembangunan manajemen talenta. Tahun lalu, deklarasi komitmen sudah dilakukan, dan hasilnya cukup menggembirakan. Nilai indeks sistem merit empat provinsi berada pada kategori baik. Babel mencatat skor tertinggi 301, disusul Sumsel 281, Bengkulu 256, dan Jambi 253,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sudah ada 16 instansi yang memiliki perda tentang manajemen talenta, 15 instansi menyusun peta jabatan kritikal, dan delapan instansi memiliki standar kompetensi jabatan. Bahkan, tiga instansi yakni Provinsi Sumsel, Kabupaten Banyuasin, dan Kabupaten Muara Enim sudah punya sistem manajemen talenta sendiri. “Empat instansi juga telah memiliki assessment center, salah satunya Kota Palembang yang bahkan sudah terakreditasi,” jelas Heni.
Meski begitu, ia mengakui pekerjaan rumah masih banyak. “Penerapan meritokrasi adalah tugas berat, tapi dengan dukungan kepala daerah serta pendampingan BKN, kami optimis bisa mewujudkan birokrasi yang unggul dan profesional,” ucapnya.
Bupati OKU Timur H. Ir. LANOSIN HAMZAH, S.T, yang turut hadir, bahkan menyebut kegiatan ini memberi nilai tambah bagi kota yang dipimpinnya. “Selain sebagai ajang peningkatan kapasitas ASN, acara ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Lihat saja, permintaan pempek meningkat drastis,” selorohnya. (Fdl)